Kita tahu bahwa budaya-budaya dari luar telah masuk ke
Negara kita, Indonesia. Pengertian budaya sendiri yaitu budaya atau kebudayaan, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kalian pasti tidak asing lagi
dengan budaya JPOP atau KPOP, ya. Budaya dan trend mereka sudah booming sekitar
sejak tahun 2010an. Bukannya saya mau promosi KPOP atau JPOP, saya akui cara
berbisnis kedua negara tersebut sangat bagus. Hampir seluruh dunia tahu akan
budaya dan trend tersebut. Para anti KPOP atau JPOP pasti sudah bosan mendengar
teriakan para fans yang menyukai KPOP dan JPOP walaupun mereka hanya meneriaki
satu orang cowok asal KOREA atau JEPANG.
Sebagai contoh Indonesia, sudah banyak
BOYBAND dan GIRLBAND yang debut alias bermunculan di dunia musik tanah air,
seperti SMASH (inget sama bulu tangkis), CHERRY BELLE (inget sama buah cherry
dan putri Belle Disney), dll. Banyak remaja sekarang yang lebih suka
mendengarkan musik band-band rock, musik ngebeat, KPOP dan JPOP dari pada musik
asli Indonesia, seperti lagu nasional, lagu band indonesia atau penyanyi dalam
negeri ataupun tradisonal daerah. Dan mungkin di laptop atau handphone maupun ipod kalian
hampir seluruhnya banyak dari luar negeri. Walaupun ada dari dalam negeri, tapi
tak setengahnya dari yang luar bukan?!
Tak hanya musik saja, di bidang perfilman juga sudah banyak film-film yang ceritanya hampir sama dan model
pakaiannya. Seperti BIMA Satria Garuda (ga tau yang bener apa), Cinta Cenat-Cenut,dll.
Seharusnya, kita selaku warga Negara Indonesia bisa memilah milah budaya apa
yang cocok dengan kita, dan bisa membuat karya musik tanpa harus sama dengan
budaya luar. Walaupun saya juga suka JPOP dan KPOP, saya masih ada batas untuk
menyukai itu. Kita boleh saja menyukai budaya luar yang berbeda dengan
Indonesia, asalkan budaya Indonesia sendiri tidak hilang dan tidak ketinggalan.
Sudah banyak juga model pakaian dari luar yang sering kita sudah pakai, seperti
celana JEANS, KEMEJA KOTAK KOTAK, dll. Kemanakan batik dan kebaya kita?!
Seharusnya jika kita masih peduli dengan itu semua! Kita bisa lebih baik dari
budaya luar. Tak hanya di bidang musik, film, pakaian saja, di bidang komunikasi.
transportasi, makanan dan model rumah juga sudah banyak berpadu dengan budaya
luar. Terkadang kita lebih suka memakai produk luar di banding produk dalam
negeri kan? Sepatu contohnya, kita lebih suka yang bermerk luar di banding
produk dalam negeri, seperti merek AIRWALK, CONVERSE, dll itu menandakan orang-orang
lebih percaya diri dengan yang berbau merk luar dibanding merk dalam negeri
yang mungkin kata orang-orang fashion kualitasnya masih jauh dari kata bagus, bukan promosi, tapi fakta kebanyakan orang memang begitu kawan.
Jadi kita harus
pintar-pintar memilih dan menyukai budaya luar sehingga budaya Indonesia tidak
terlupakan.
Karya: Nafisa Maharani, XI IPS 1.